Massawe To Tamma’ adalah tradisi budaya suku Mandar di Sulawesi Barat yang berkaitan erat dengan upacara khatam Al-Qur’an. Tradisi ini menampilkan anak yang telah selesai menghatamkan Al-Qur’an menaiki kuda yang telah dilatih menari (saeyyang pattu’duq) dengan pakaian adat Mandar lengkap. Acara ini biasanya diiringi irama rebana dan kalinda’daq, yaitu syair atau puisi Mandar yang bernuansa Islami dan jenaka. Massawe To Tamma’ jadi simbol penghargaan sekaligus motivasi bagi anak-anak agar rajin mempelajari Al-Qur’an.

Selain sebagai hiburan dan ekspresi kebanggaan, Massawe To Tamma’ juga mengandung nilai religius dan sosial yang mendalam. Wanita yang dibawa dalam tradisi ini menunjukkan sikap sopan dan anggun, diperlakukan dengan penuh hormat oleh keluarga laki-laki. Tradisi ini sudah berlangsung sejak abad ke-16, sebagai perpaduan kearifan lokal Mandar dan pengaruh Islam. Massawe To Tamma’ menjadi identitas budaya sekaligus cerminan semangat gotong royong dan penghargaan tinggi terhadap ajaran agama di masyarakat Mandar.